Cari Blog Ini

Jumat, 26 Maret 2010

Waktu adalah kesempatan yang pasti menumbuhkan sesuatu. 

Mungkin kalimat ku itu tadi, terlalu kecil dan sederhana jika kau bandingkan dengan pembiasan orang lain kepadamu untuk mendengar kalimat-kalimat besar yang panjang dan berbunga rampai, tetapi yang berbuah kecil-kecil dan sedikit. 

Waktu adalah kesempatan yang pasti menumbuhkan sesuatu. 

Maka janganlah ada sedikit keraguan di hatimu, bahwa


Demi waktu,

jika engkau tidak bersikap, berpikir, dan berlaku yang menumbuhkan kekuatan, engkau pasti menumbuhkan kelemahan. 


Dan yang dilemahkan adalah kehidupanmu.

Rasa enggan adalah kekuatan yang sangat besar, baik untuk mencapai keberhasilan atau menyebabkan kegagalan. 

Maka engganlah terlibat dalam hal-hal yang tidak menghasilkan.
Dan bersegeralah dengan hal-hal yang menghasilkan, walau sekecil apa pun.


Demi waktu,

jika bukan kebaikan yang mewarnai hati, pikiran, dan gerakan-gerakan tubuh mu, pasti bukan kebaikan yang tumbuh subur dalam hari-hari mu. 


Dan yang diburukkan adalah kehidupanmu.

Maka bersegeralah menambahkan kebaikan dalam setiap langkah keseharian mu, agar keajaiban yang menata perjalanan hidupmu memindahkan mu ke jalan-jalan menuju taman-taman keindahan hidupmu.


Demi waktu,

jika bukan kasih sayang dan keindahan yang menjadi warna hati, wajah, dan cara-cara mu, pasti bukan keindahan yang kau lihat dan rasakan di dunia ini, tetapi kekejaman. 


Dan yang dikejamkan adalah kehidupanmu.

Engkau adalah pena yang menuliskan cerita kehidupanmu sendiri. Jika cerita yang kau pilih berisi kasih sayang dan keindahan, maka tangan yang menggunakan mu adalah tangan Tuhan. 
Karena, jika engkau meragukan kebaikan, engkau memastikan keraguan sebagai penghalang kemuliaan mu. 

Perhatikanlah ini,

Jika engkau bersumpah, engkau memulainya dengan “Demi Tuhan …”

Dan karena Tuhan serius dalam niat-Nya untuk memuliakan mu, Beliau memulai dengan “Demi masa …” 


Dengan pengertian ini, mudah-mudahan pintu hatimu terbuka lebar dan me-raksasa-kan balai keindahan yang menjadi ruang tertatanya semua kejadian dalam hidupmu, yaitu hatimu.

Dengan pengertian ini, mudah-mudahan bibir mu bergetar dengan pujian dan pujaan kepada Tuhan yang menjadi tujuan kehidupan mu, dan hati mu bersujud dalam penyerahan yang menyeluruh kepada Yang Maha Memelihara mu.

Engkau adalah kekasih Tuhan, dan tidak ada yang diinginkan-Nya kecuali memuliakan mu. 

Maka,

Jika besar harapan mu untuk menjadi pribadi yang berharga, hargailah waktu. 

Dan tetapkanlah ini sebagai hukum bagi mu, bahwa

Harga mu hanya sebanding dengan penghargaan mu terhadap waktu. 

…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar